Bersiap Kini, Bahagia di Masa Nanti
27 Agustus, 2025 oleh
Administrator

Mungkin sebagian besar dari kita pernah mendengar pepatah yang mengatakan sedia payung sebelum hujan. Pepatah ini mengingatkan kita untuk selalu mempersiapkan diri terhadap segala kemungkinan yang terjadi. Selagi masih muda, perlu untuk membuat bekal yang akan digunakan di masa nanti. Hal ini sudah disampaikan oleh Sang Buddha dalam Kitab Suci Dhammapada, syair 157: attānañce piyaṃ jaññā, rakkheyya naṃ surakkhitaṃ; tiṇṇaṃ aññataraṃ yāmaṃ, paṭijaggeyya paṇḍito, yang artinya bila orang mencintai dirinya sendiri, maka ia harus menjaga dirinya dengan baik, orang bijaksana selalu waspada selama tiga masa dalam kehidupannya.

Sang Buddha telah mengajarkan tentang perlunya membekali diri di masa muda untuk menghadapi masa depan. Dalam Kitab Suci Dhammapada syair 155, Sang Buddha menyampaikan “acaritvā brahmacariyaṃ, aladdhā yobbane dhanaṃ; jiṇṇakoñcāva jhāyanti, khīṇamaccheva pallale” yang artinya mereka yang tidak menjalankan kehidupan suci, serta tidak mengumpulkan bekal (kekayaan) selagi masih muda, akan merana seperti bangau tua yang berdiam di kolam yang tidak ada ikannya.

Terdapat kisah Pangeran Mahadhana yang sebenarnya terlahir dengan kekayaan berlimpah, namun tidak pernah belajar. Sebagai akibatnya, Pangeran Mahadhana tidak bisa mengelola dan mempertahankan kekayaan sehingga mengalami kesulitan hidup. Sang Buddha menggambarkan apa yang terjadi pada kehidupan Pangeran Mahadhana seperti seekor bangau yang mati di kolam. Bangau itu sudah memiliki kolam tempat hidup namun karena tidak bisa memanfaatkan yang sudah dimiliki, maka kolamnya menjadi tidak bermanfaat.

Dalam kitab suci Anguttara Nikaya IV:281, Sang Buddha menyampaikan ada empat ditthadhammikattha yaitu empat hal yang harus dilakukan bagi perumah tangga yang membawa pada kesejahteraan, yang bisa digunakan sebagai persiapan menghadapi hari tua. Empat hal tersebut adalah: upatthana-sampada, arakkhasampada, kalyanamitta, samajivikata.

Upatthana-sampada adalah sikap yang menunjukkan rajin serta semangat bekerja atau mencari nafkah. Arakkhasampada merupakan kemampuan untuk berhati-hati dan waspada dalam menjaga harta yang didapat. Kalyanamitta berarti memiliki sahabat sejati yang membawa pada pengaruh positif. Samajivikata yaitu menjalani hidup sesuai dengan kemapuan penghasilan, sikap hidup tidak boros namun tidak kikir. Inilah empat petunjuk dari Sang Buddha, bagaimana kita bisa mempersiapkan hidup sejahtera di masa nanti.

Selain mempersiapkan diri dalam hal kesejahteraan hidup, penting bagi kita untuk membangun diri secara spiritual. Dengan terus melatih diri dalam keyakinan yang benar (saddhā), latihan kemoralan (sīla), kemurahan hati (cāga), dan mengembangkan kebijaksanaan (paññā).

Masa depan adalah sebuah keniscayaan yang harus dihadapi. Namun, bagaimana seseorang menjalani masa yang akan datang nanti bisa sangat berbeda, tergantung dari bagaimana ia mempersiapkan diri.

Kehidupan baik di masa yang akan datang adalah buah dari sikap rajin, hidup sesuai kemampuan, dan berlandaskan kebajikan. Marilah kita terus belajar dan mempraktikkan Dhamma demi kesejahteraan baik untuk diri sendiri maupun orang-orang di sekitar kita.


Catur Widyaningsih (Penyuluh Agama Buddha Kankemenag Kota Cirebon)


di dalam Pers Rilis